iKLaN

Siapa Mau Pasang Iklan Di Sini??Call Aku Aja Di 085247950999

16 November 2008

**MODEL OSPEK***Sabtu, 30 Agustus 2008**

Tadi aku baru aja liat anak2 yang lagi OSPEK. Mereka berdandanan aneh. Apa maksudnya ya?

Aku nggak pernah setuju dengan OSPEK yang model seperti ini. Apakah maksud dan tujuan dari dandanan yang seperti itu? Tidak lazim. Apakah hal seperti ini mendidik? dimana sisi pendidikan dari dandanan yang lebih mirip orang gila ini?

Aku yakin mereka yang sedang di OSPEK pasti terpaksa berdandan seperti itu. Dalam hati mereka mungkin ingin bertanya "Kenapa harus berdandanan seperti ini?". Tapi mereka tidak berani menanyakan hal ini karena mereka takut akan di hukum. Alhasil mereka terpaksa melakukan hal menyimpang seperti itu. Tidak manusiawi. Melanggar hak manusia. Berarti melanggar UUD '45. Pantaskah perbuatan seperti itu bagi civitas akademika? Kaum yang berpendidikan. Tolong dipikirkan bersama.... Masihkah harus dilanjutkan model OSPEK yang seperti ini?

Ngomongin OSPEK, tentu nggak lepas dari yang namanya divisi disiplin. Pas jamannya aku sih namanya tatib. Tatib tuh menurutku lebih mirip kayak premannya OSPEK. Mereka ditakuti sama mahasiswa baru. Suka bentak2. Adekku sekarang sedang OSPEK. Kata dia divisi disiplin atau tatibnya ngeri banget. Masa ngelirik aja nggak boleh. Gila kan? Apa hak seorang tatib untuk melarang seseorang melihat lingkungan kampusnya yang baru?

Tatib atau divisi disiplin menurutku sih memang perlu, tapi apakah harus tidak bersahabat dengan mahasiswa baru? apakah harus bertampang jutek? Bisa nggak kalo tatib ramah dengan mahasiswa baru? Lebih bersahabat dengan mahasiswa baru? Memang sih ada beberapa mahasiswa yang perlu diperlakukan khusus seperti itu agar mau mengikuti aturan2 dalam OSPEK itu. Tapi apakah mahasiswa lain perlu mendapatkan perlakuan seperti itu juga jika mereka sudah menaati peraturan yang berlaku? Haruskah mereka yang sudah mematuhi peraturan berada dalam dalam ketakutan?

Yupz... intinya, marilah kita ciptakan OSPEK yang penuh kasih sayang. Jangan biarkan mereka terpaksa taat aturan karena ada tatib. Karena hal ini akan mendidik mereka untuk melanggar aturan saat tatib tidak ada. Tapi biarkan mereka taat aturan karena mereka sadar. Lalu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana menciptakan kesadaran itu? Nah inilah yang perlu kita pikirkan bersama dan harus dimulai dari diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar